LAPORAN HASIL WAWANCARA
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Dosen Pembimbing : Budy Sugandy, M.Sc.Ed
Disusun :
1.
Siti Maimunah 1411050196
2.
Sri Maryanti 1411050199
3.
SumiAilaSoviana 1411050201
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
INSTITIUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2015
I.
Tema Wawancara
Wawancara bertemakan : Permasalahan
dalam Mengajar Matematika.
II. Pelaksanaan
Wawancara dilaksanakan
pada :
Hari/tanggal : Selasa,
05 Januari2016
Tempat
: MTs Al-Muhajirin Bandarsakti Lampung Utara dan SMP Negeri 02 Palas Lampung Selatan.
III. Laporan
Hasil Wawancara
Narasumber : Bp.
Samijan S. Pd dan Ibu Eni Karyanti,
M. Pd.
Pewawancara : SumiAilaSoviana
Juru Rekam : SitiMaimunah
Editor : Sri Maryanti
IV.
Profil Sekolah
A.
Profil MTs Al-MuhajirinBandarsakti Lampung Utara
MTs Al-Muhajirin Bandarsakti Lampung Utara merupakan
sekolah menengah pertama atau Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) yang Berakreditas B yang berlokasi di Provinsi Lampung Kecamatan
Abung Surakarta Kabupaten Lampung Utara dengan alamat Jln Ponpes Al-Muhajirin
Bandarsakti.
B. Profil SMP N
02 Palas Lampung Selatan
SMP Negeeri 02 Palas Lampung Selatan merupakan
sekolah menengah pertama (SMP) Negeri yang Berakreditasi B yang berlokasi di
provinsi Lampung Kecamatan Palas Kabupaten Lampung
Selatan dengan alamat Jln. Semarang, Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan.
V.
Pertanyaan :
1.
Bagaimana cara bapak/ibu meyakinkan
siswa bahwa pelajaran matematika itu menyenangkan ?
2.
Selama bapak/ibu mengajar pernahkah
menemukan siswa yang depresi karena mengalami kesulitan dalam belajar
matematika ? Jika pernah bagaimana cara mengatasinya ?
3. Bagaimana
cara yang dilakukan bapak/ibu didalam menciptakan proses belajar dan mengajar
di dalam kelas agar siswa lebih aktif, kritis, kreatif dan inovatif?
4.
Faktor-faktor apa sajakah yang dapat
mempengaruhi motivasi siswa di dalam proses belajar mengajar di dalam kelas?
5.
Bagaimana cara bapak/ibu menarik perhatian
siswa agar mereka dapat mengikuti pembelajaran secara optimal?
6.
Dalam pembelajaran
matematika nilai moral apa yang bisa diterapkan kepada siswa yang berhubungan
dengan matematika ?
7.
Pernahkah bapak/ibu
dalam mengajar matematika mengaitkannya dengan kehidupan nyata? Mohon berikan
contoh.
8.
Apakah siswa di sekolah
ini pernah mengikuti olimpiade matematika? Adakah persiapan khusus bagi siswa
yang mengikuti olimpiade.
9.
Bagaimana cara
bapak/ibu dalam memberikan penilaian akhir siswa (raport)?
10. Adakah
fasilitas penunjang dalam pembelajaran matematika di sekolah ini (misalnya Lab.
Matematika, alat peraga, dll)
?
VI.
Jawaban :
A.
Samijan S. Pd (Narasumber
dari MTs Al-Muhajirin Bandarsakti)
1.
Memberikan motivasi terhadap mereka tentang
pentingnya ilmu matematika dalam Pendidikan dan yang pasti meyakinkan bahwa
Matematika itu sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Pernah, cara mengatasinya dengan
dibimbing pelan-pelan, diajari mana yang tidak bisa, tlaten dan fokus dengan
anak tersebut sehingga lama kelamaan ia merasa bahwa ia diperhatikan, ia bisa,
dan ia harus berusaha.
3.
Siswa diberikan pelajaran yang
menyangkut kehidupan sehari-hari dan di ajarkan dengan media pembelajaran yang
kreatif dan inovativ dari pengajar, oleh karena itu dengan suasana pembelajaran
yang memudahkan siswanya maka akan tercipta pembelajaran yang aktif yang tentunya
akan memudahkan siswanya.
4.
Pertama dari lingkungan, keinginan
diri sendiri. Yang kedua, bahan ajar yang diberikan oleh guru dan media
pembelajaran yang di gunakan.
5.
Saya akan memberikan media pembelajaran
yang inovativ dan kreatif dan juga saya akan memberikan suasana belajar yang santaisepertimemberikan game. dll.
6.
Moralnya yaitu disiplin, rajin, cermat, kreatifdll. Oleh karena itu matematika tidak
hanya mengajarkan ilmu yang begitu-begitu saja
(abstrak) tetapidapatmenerangkannilaimoral itu
sendiri.
7.
Pernah.
Contohnya dalam pembelajaran sistem
persamaan dua variabel dimana
kehidupan sehari-hari kita
bisa digunakan untuk membeli 1 buah pena dan 2 buah pensil
dengan harga Rp. 8.000,- itu termasuk pembelajaran
sistem persamaan dua variabel.
8.
Ada. Untuk persiapannya murid-murid yang mempunyai kemampuan khusus pada pembelajaran matematika akan dibimbing lebih serius
dan akan di datangkan guru matematika yang profesional.
9.
Untuk nilai rapor ada nilai akademis
dan nilai sikap itu digabungkan, jika akademis aja mungkin kurang mendukung,
kadang bisa jadi akademis bagus moralnya tidak bagus, dan begitupun
sebalikanya.
10. Laboratorium
Matematika belum ada, masih dalam
proses.
B.
IbuEniKaryanti, M. Pd. (Narasumber dari SMP Negeri 02 Palas Lampung Selatan)
1.
Membuat motivasi terhadap siswa, dan
mengajarkan teknik-teknik agar mereka senang dan nyaman belajar matematika.
2.
Belum pernah, mungkin jika ada yang
depresi saya akan memberikan pendidikan
yang sedikit terlebih dahulu atau mungkin bisa jadi saya memberikan jam
tambahan kepada nya, mungkin juga karena kapasitas otak manusia gak sama, ada
yang cepat nyambung ada juga yang lambat, jadi harus diberi waktu.
3.
Pertama, siswa tersebut diberi
konsep dasar materi. Kedua, diberi contoh soal. Kemudian diberi latihan soal.
Jika mereka merasa kesulitan maka saya akan memberikan bimbingan yang khusus.
4.
Pada dasar nya ketika mereka masih
menduduki bangku SD mereka sudah merasakan bahwa matematika itu sulit, sehingga mereka malas belajar. JadiperasaanItu yang
membuat mereka kurang tertarik dengan matematika.
5.
Mengajar dengan Sabar, Tlaten,
banyak latihan soal-soal. Semakin
mereka sering mengerjakan latihan soal, mereka akan semakin
terlatih.
6.
Nilai moralnya itu seperti Sabar,
disiplin dll.
7.
Pernah. Contohnya soal pada bab menggambar grafik seperti menggambar
bangunan.
8.
Iya, pernah. Ada persiapan khusus
dalam menghadapinya yaitu dengan cara membimbing siswa tersebut
secara lebih personal.
9.
Kita memakai sistem akademis,
seperti nilai quiz, UTS, UAS yang nantinya akan diakumulasikan.
10.
Kalau laboratorium matematika itu
belum ada, yang ada hanya alat peraga dan itu juga masih terbatas.
ANALISIS
MATEMATIKA
????????
Hampir
Semua pelajar bahkan orang dewasa maupun orang tua selalu memandang Matematika itu
sulit dan menyeramkan, bahkan menakutkan. itu
disebabkan karena mereka menganggap bahwa matematika itu merupakan mata
pelajaran yang kaku dan sulit untuk dimengerti padahal jika
di analisis dan ditelusuri matematika itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh sebab itu
untuk mendukung proses belajar
matematika yang efektif kita sebagai calon
pendidik Matematika mulai dari sekarang harus menciptakan model pembelajaran matematika
yang asyik dan menyenangkan agar siswadapat memahami materi-materi
matematika yang diberikan oleh pendidik dan
juga agar para siswa tidak merasa kaku dan bosan terhadap pelajaran matematika seperti dengan
memberikan games dalam pembelajaran matematika atau dengan
metode pembelajaran yang tidak monoton. Dan jika kita
sudah menjadi seorang pendidik kita harus
selalu memberikan motivasi terhadap siswa agar siswa dapat mempunyai
kesadaran bahwa matematika adalah hal yang sangat penting untuk kehidupan
sehari-hari.
Selain
itu dalam belajar matematika seorang pendidik juga harus saba rmenghadapi siswa
yang kurang cepat dalam menangkap pelajaran matematika. Dan seorang pendidik harus
banyak membimbing siswa dengan memberikan latihan-latihan soal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar