Jumat, 10 November 2017

Macam-Macam Media Pendidikan dalam Pembelajaran



A.    Macam-Macam Media Pendidikan dalam Pembelajaran
Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru.[1]
Berbagai sudut pandang untuk menggolongkan jenis-jenis media. Menggolongkan media berdasarkan tiga unsur pokok (suara, visual dan gerak), antara lain :
  1. Media audio
  2. Media cetak
  3. Media visual diam
  4. Media visual gerak
  5. Media audio semi gerak
  6. Media visual semi gerak
  7. Media audio visual diam
  8. Media audio visual gerak

Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media:[2]
1.      Audio : Kaset audio, siaran radio, CD, telepon.
2.      Cetak : buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar.
3.      Audio-cetak : kaset yang dilengkapi bahan tulisan.
4.      Proyeksi visual diam : Overhead transparasi (OHT), film bingkai (slide).
5.      Proyeksi audio visual diam : film bingkai slide bersuara.
6.      Visual gerak : film bisu.
7.      Audio visual gerak : film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi.
8.      Objek fisi k: Benda nyata, model, spesimen.
9.      Manusia dan lingkungan : guru, pustakawan, laborantorium.

Pada era teknologi yang semakin maju ini, media pendidikan juga semakin berkembang. Sehingga dapat diklasifikasikan dari jenisnya, daya liputnya dan dari bahan serta cara pembuatannya, seperti pada pembahasan berikut ini:
1)      Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:
a)      Media auditif
Media auditif adalah media yan hanya mengandalkan  mendengar suara saja. Misalnya: radio, cassete recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli (tuna rungu) atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
b)      Media visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra pengelihatan. Misalnya media visual yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan dan cetakan[4]. Dan media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun. Media ini tidak cocok untuk tuna netra atau orang buta. Levie dan Lentz (mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
1)      Fungsi atensi merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
2)       Fungsi afektif media dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Sehingga dapat menggugah emosi dan sikap siswa
3)      Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4)      Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.
c)      Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi ke dalam:
1)      Audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara dan cetak suara.
2)      Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video cassete.
3)      Audio visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar berasal dari satu sumber seperti film video-cassete.
4)      Audio visual tidak murni, yaitu media yang unsur suara dan unsur gambarnya berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slides proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder. Contoh lainnya adalah film strip suara dan cetak suara.

2)      Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:
a.       Media dengan daya liput luas dan serentak
Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat enjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh: radio dan televisi.
b.      Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat
Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus deperti film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.
c.       Media untuk pengajaran individual
Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri. Yang termasuk dalam media ini adalah modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.

3)      Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:
a.       Media sederhana
Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.
b.      Media kompleks
Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya dan penggunaannya memerlukan ketrampilan yang memadai.[5]

B.     Beberapa Contoh Media Pembelajaran dengan Kelemahan dan Kelebihan pada masing-masing Media Pembelajaran

Berikut beberapa contoh media pembelajaran dengan kelemahn dan kelebihan beberapa media pembelajaran yang sering digunakan dalam proses pembelajaran peserta didik, yaitu :[6]
1.      Media Gafis
a.       Gambar/foto
1)      Kekurangan:
a)      Foto hanya menekankan indera mata.
b)      Gambar foto yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
c)      Ukurannya sangat terbatas untuk ukuran besar.
2)      Kelebihan:
a)      Sifatnya kongkrit (Gambar/foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal).
b)      Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c)      Dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja dan untuk usia berapa saja sehingga dapat mencegah dan membetulkan kesalah pahaman.
d)     Harganya murah dan gampang untuk dibuat.
b.      Sketsa
1)      Kekurangan dari media sketsa tidak jauh berbeda dengan kekurangan dari media foto.
2)      Kelebihan:
a)      Jika gurunya kreatif dapat menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk sketsa.
b)      Memperjelas penyampaian pesan.

c.       Diagram
a)      Kekurangan:
a)      Diagram bersifat simbolis dan abstrak sehingga sulit untuk dimengerti.
b)      Yang dapat membaca diagram adalah orang-orang yang harus mempunyai latar belakang tentang apa yang dibuat dalam diagram.
b)      Kelebihan:
a)      Media ini rapi, benar, jelas dan diberi tittle.
b)      Ditempatkan secara strategis.
c)      Penyusunannya sesuai dengan pola dan memperjelas arti.

d.      Bagan/ chart
1)      Kekurangan:
a)      Biasanya data dari bagan banyak.
b)      Pesannya terlalu singkat sehingga sulit dipahami.
c)      Hanya menekankan pada persepsi indra mata saja
2)      Kelebihan:
a)      Bentuknya sederhana.
b)      Hemat biaya atau murah.
c)      Detail.
.
e.       Grafik/grafis
1)      Kekurangan : Media ini sulit dipahami karena berbentuk gambar sederhana.
2)      Kelebihan:
a)      Bermanfaat untuk mempelajari data-data kuantitatif dan hubungan-hubungannya.
b)      Grafis memungkinkan kita dengan cepat mengadakan analisis interprestasi dan perbandingan antara data-data yang disajikan baik dalam hal ukuran, jumlah pertumbuhan dan arah.
c)      Penyajian dari data grafik: jelas, cepat, menarik, ringkas dan logis.
f.       Media Kartun
1)      Kekurangan:
a)      Kartun biasanya hanya menangkap esensi pesan.
b)      Menuangkannya dalam gambar yang sederhana.
c)      Mempengaruhi sikap atau tingkah laku.
2)      Kelebihan:
a)      Kemampuan besar sekali untuk menarik perhatian.
b)      Pesan yang besar bias disajikan secara ringkas.
c)      Kesannya akan tahan lama diingat.

g.      Poster
1)      Kekurangan:
a)      Media ini tetap.
b)      Sulit untuk dipindahkan karena ukurannya yang besar.
2)Kelebihan:
a)      Poster dapat dibuat di kertas, kain, kayu, seng dan semacamnya.
b)      Pemasangan biasanya di kelas, di luar kelas, di pohon, di tepi jalan dan di majalah.
c)      Ukurannya terserah dan tergantung kebutuhan.

2.      Media Audio[7]
a.       Radio
1)      Kelemahan:
a)      Sifat komunikasinya hanya satu arah (one way comunication).
b)      Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tidak dapat mengontrolnya.
c)      Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sering kali menyulitkan.
2)      Kelebihan:
a)      Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak dari pada TV.
b)      Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindahkan dari suatu ruang ke ruang lain dengan mudah.
c)      Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio bisa mengatasi problem jadwal karena program dapat direkam dan diputar lagi sesuka hati.
d)      Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
e)      Radio dapat memusatkan perhatian siswa pada kata-kata yang digunakan pada bunyinya dan artinya.

b.      Alat perekam pita magnetic
1)      Kekurangan:
a)      Daya jangkaunya terbatas, jika radio sekali disiarkan dapat menyiarkan pendengar yang massal di tempat-tempat berbeda, program kaset hanya terbatas di tempat program yang disajikan saja
b)      Dari segi biaya penyediannya, bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.

2)      Kelebihan:
a)      Alat perekam pita magnetic mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali untuk merekam, untuk menampilkan rekaman, dan menghapusnya.
b)      Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
c)      Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.
d)     Pita Rekaman dapat dipakai sesuai jadwal yang ada. Guru dapat mengontrolnya secara langsung.
e)      Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan atau hal-hal di luar sekolah.

3.      Media Audio Visual
a.       Televisi
1)      Kelemahan:
a)      Harga pesawat TV relatif mahal.
b)      Sifat komunikasinya hanya satu arah.
c)      Jika akan dimanfaatkan di kelas jadwal siaran dan jadwal pelajaran di sekolah sering kali sulit untuk disesuikan.
d)     Program di luar kontrol guru.

2)      Kelebihan:
a)      Dapat menerima, menggunakan dan mengubah atau membatasi semua bentuk media yang lain, menyesuaikan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
b)      TV merupakan medium yang menarik, modern dan selalu siap diterima oleh anak-anak karena mereka mengenalnya sebagai bagian dari kehidupan luar sekolah mereka.
c)      Sifatnya langsung dan nyata.
d)     Horizon kelas dapat diperlebar dengan TV.

b.      Video
1)      Kekurangan:
a)      Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktikkan.
b)      Sifat komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
c)      Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
d)     Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks
2)      Kelebihan:
a)      Dapat menarik perhatian untuk priode yang singkat dan rangsangan luar lainnya.
b)      Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli spesialis.
c)      Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
d)     Ruangan tak perlu digelapkan waktu penyajiannya.

c.       Film
1)      Kekurangan:
a)      Harga atau biaya produksi relatif mahal.
b)      Film tidak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran.
c)      Penggunaannya perlu ruangan gelap.[8]
2)      Kelebihan:
a)      Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau.
b)      Film dapat menyajikan baik teori maupun praktek dari yang bersifat umum kekhusus atau sebaliknya.
c)      Film dapat mendatangkan seorang ahli dan memperdengarkan suaranya di kelas.
d)     Film memikat perhatian anak.

Demikianlah beberapa kelebihan dan kekurangan dari berbagai  macam media pendidikan dalam pembelajaran. Tidak semua media dapat digunakan maupun diperoleh dengan mudah. Sehingga guru diharapkan kreatif dan mampu memanfaatkan benda atau alat di sekitarnya untuk menyampaikan pelajaran yang dapat menarik bagi siswanya. Sehingga tujuan dan harapan pembelajaran dapat tercapai.


[1] Sutikno, M. Sobry. Belajar dan Pembelajaran “Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil”. Bandung: Prospect. 2009

[2] Rayandra Asyhar. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada. 2010.  Hlm 53
[3] Asnawir dan Usman, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Intermasa
[4] Rayandra Asyhar. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada. 2010. Hlm 61
[5] Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, 124-126.

[7] http://catatanyure.blogspot.com/2012/11/media-pendidikan-media-proyeksi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar